Investor.id - Saham emiten Grup Bakrie dan terafiliasi Grup Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) laris manis diserap asing pada perdagangan Senin (15/9/2025). Asing membukukan net buy sebesar Rp 308,34 miliar kemarin.
Harga saham Bumi Resoures Minerals (BRMS) pun melonjak 8,82% ke Rp 555. Sebanyak 1,33 miliar saham BRMS ditransaksikan, frekuensi 51.013 kali, dan nilai transaksi Rp 720,74 miliar.
Saham BRMS diakumulasi. Broker UBS Sekuritas Indonesia mencatatkan net buy atas saham emiten emas ini mencapai Rp 205,5 miliar.
Sementara itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah masuk portofolio reksa dana VanEck Gold Miners ETF (GDX). Ini diramal mendatangkan dana asing US$ 80 juta ke saham BRMS, yang kini mendapatkan target harga tinggi dari sejumlah broker.
Berdasarkan riset Sucor Sekuritas, masuknya BRMS ke GDX bakal meningkatkan likuiditas dan akses investor asing. Adapun guyuran dana asing sebesar US$ 80 juta setara lima kali rata-rata perdagangan harian saham BRMS.
“Kinerja reksa dana GDX dalam empat bulan terakhir mencapai 52%, melampaui kenaikan harga emas yang hanya 16%,” tulis Sucor Sekuritas, yang dikutip pada Senin (15/9/2025).
Sucor Sekuritas menilai, hal itu menegaskan terjadinya rotasi ke saham-saham emas. Sebab, saham sektor ini diuntungkan oleh reli harga emas dunia sepanjang 2025. Ini menjanjikan potensi kenaikan lanjutan saham BRMS.
Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham BRMS dengan target harga Rp 750. Saham ini menawarkan risiko asimetris di saham sektor pertambangan dan tembaga Bursa Efek Indonesia.
Sucor mencatat, dengan dukungan cadangan terbukti emas sebanyak 5 juta ton, BRMS adalah salah satu pemain besar di Indonesia.
Check news here!