Pasca pandemi COVID-19 yang telah melanda hampir seluruh dunia selama 2 tahun, banyak membawa perubahan dan tantangan yang perlu diatasi salah satunya industri tekstil. Perlambatan industri tekstil disebabkan adanya inflasi yang masih terjadi di Amerika Serikat dan Eropa yang membuat permintaan pasar dari negara-negara tersebut menjadi menurun.
Di tengah tantangan berat yang dihadapi industri tekstil akibat dampak pandemi Covid-19, PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) berhasil mengubah rugi menjadi laba dengan untung senilai Rp 6,33 miliar pada semester 1 2023. Emiten yang dikenal sebagai produsen underwear pria bermerek GT Man tersebut sebelumnya mengalami kerugian sebesar Rp 8,13 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Melesatnya kinerja menjadi untung tersebut didukung oleh faktor pengurangan beban operasional dan peningkatan efisiensi perusahaan yang lebih baik. Ini termasuk pengurangan beban dalam penjualan, beban administratif, dan berbagai faktor lainnya. “Dimulai dari akhir tahun lalu kita sudah mulai memutuskan dan menstop produksi yang tidak produktif atau yang margin nya kecil. Kita fokus ke core bisnis kita yang mana marginya itu lebih bagus itu di hulunya”. Ungkap Paulus Gunawan CEO RICY pada IG Live bersama Sucor Sekuritas (10/8/2023).
RICY sendiri memiliki 4 cakupan bisnis yang digeluti. Dimulai dari hulu terdapat produksi benang, pencelupan, penjualan untuk aksesoris garmen serta barang yang sudah siap pakai. Dalam hal pendistribusiannya, emiten tekstil ini pun berpegang pada komitmen untuk mendistribusikan produknya melalui pendekatan B2B atau Business to Business. “RICY itu fokusnya B2B tapi komitmenya dari perusahaan kita harus mengutamakan B2B. Jadi yang menjual produk-produk kita itu di market place customer kita pak”. Ungkap Paulus Gunawan.
Dalam menjaga dan meningkatkan pendapatan dari RICY adalah dengan memfokuskan pada core bisnis yang dimiliki yaitu barang siap pakai seperti underwear, kaos kaki dan lainnya. Barang siap pakai tersebut menjadi andalan dari RICY karena mampu menyumbang pada Bottom Line pada perusahaan tekstil tersebut. “Belakang ini kita dapat produk baru dari merek Yonex kita juga ada PUMA dan kita fokusnya meningkatkan pada core bisnis kita yaitu Barang siap pakai” ungkap Paulus GunawanKedepanya emiten tekstil ini juga memprioritaskan kepada penambahan line untuk garmen yang dimiliki seperti membeli mesin-mesin yang nilainya tidak signifikan.
Check the C-talks video here!
Tune in to the financial world with Sucor Sekuritas! 📈 Follow us on our social media
Instagram @sucorsekuritas
YouTube channel Sucor Sekuritas
Spotify Sucor Sekuritas