


“Rest but never quit. Even the sun has a sinking spell each evening. But it always rises the next morning. At the sunrise, every soul is born again.”
Sebagai seorang investor, ada saat untuk menyusun to-do-list kita, saat untuk menjalaninya, saat untuk berhenti atau saat untuk beristirahat.
Apa teman-teman pernah, dalam melakukan investasi, atau trading pada umumnya, ada suatu dorongan didalam diri bahwa kalian tidak boleh diam?
Jika ya, mungkin kalian ada di dalam suatu lingkaran yang tidak ada ujung pangkalnya, atau bahasa kerennya “compulsive trading”.
Trading, hanya karena kita harus trading.
Sering kali hal ini hanya membuat kita kelelahan. Seakan-akan stock market itu lautan luas, yang jika kita tidak berenang, kita akan tenggelam. Jadi insting kita mengatakan, harus bergerak dan bergerak. Kalau dalam boxing, harus terus pukul dan memukul. Jab terus. Strike terus.
Seorang penulis Jack D. Schwager, dalam bukunya berjudul Unknown Market Wizards bercerita tentang investor-investor hebat. Dan kesamaan pada para pemain hebat pasar modal, selain dari ilmu analitik mereka yang luar biasa, mereka memiliki satu hal yang membuat mereka bertahan.
Banyak orang pintar diluar sana, tetapi sedikit yang memiliki penguasaan diri.
Apa lagi pengusaaan diri saat bear market. Momen yang paling penting.
It’s time to take a step back. Saat yang tepat dalam bear market adalah mencoba untuk merenungkan apakah keputusan yang kita ambil sehari-hari itu benar.
Apakah saham yang kita beli seakan-akan kuda balap yang tepat?
Apakah timing saat kita membeli sudah tepat? dan mengapa?
Dan butuh waktu untuk belajar untuk menunggangi kuda yang tepat.
Di kesempatan sebelumnya pada blog Sucor Sekuritas, saya sangat mengaggumi salah satu penulis yang mengatakan bahwa seorang investor retail tidak perlu khawatir bahwa ia akan kalah bersaing dengan investor besar, atau fund manager yang lebih pintar.
Keunggulan dari seorang investor retail adalah flexibilitas.
Kita lebih mudah mengambil keputusan untuk menunggu, bahkan mengatur ‘stress-point’ kita dalam berinvestasi saham. Sayangnya kedua hal ini sering dilupakan oleh kita semua, bahkan termasuk saya.
Jack D. Schwager mengatakan, alangkah bijak jika dalam berinvestasi, keputusan saham kita di lengkapi dengan wawasan, disiplin, energi dan stress point kita yang tepat.
Tanpa kita dapat mengatur cuaca dalam diri kita, dan mengambil waktu beristirahat, akan sulit untuk kita berinvestasi.
Karena mencari cuan di pasar modal itu mudah. Yang sulit itu mempertahankannya.
“It is easy to make money - the difficulty is keeping it”.