JAKARTA, Investor.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diprediksi mencetak pembalikan kinerja keuangan eksplosif, didukung melimpahnya sumber daya nikel yang merupakan terbesar di antara emiten Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini akan menjadi bahan bakar penguatan saham INCO yang diganjar target harga tinggi.
Berdasarkan riset Sucor Sekuritas, sumber daya bijih nikel INCO mencapai 1,1 miliar ton. Kini, perseroan fokus mengembangkan tambang untuk mencetak kinerja kuat.
“INCO juga mengembangkan pelabuhan kelas dunia dan menjalin kemitraan strategis dengan pemain global untuk membangun smelter. Ini untuk memastikan off taker bijih nikel,” tulis Sucor Sekuritas, dikutip Selasa (22/10/2025).
Dengan kinerja operasional solid dan kemitraan kuat dengan pemain besar, Sucor menilai, INCO berada di posisi tepat untuk mereplikasi kesuksesan awal yang diraih para pesaing, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan skala lebih besar.
Sucor Sekuritas memprediksi CAGR laba bersih INCO mencapai 76% dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan dan perbaikan margin. Setelah periode capex tinggi, Sucor memprediksi INCO bisa mendatangkan free cash flow US$ 530 juta per tahun mulai 2028.
Seiring dengan itu, Sucor Sekuritas meng-upgrade rekomendasi saham INCO dengan target harga Rp 7.500, berdasarkan metode SOTP. Potensi cuan mencapai 75%, berdasarkan harga saat berita ini dibuat Rp 4.290.
Sebelumnya, susunan pengurus baru INCO setelah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Para pemegang saham menerima dan menyetujui pengunduran diri Luke Mahony dari jabatannya sebagai direktur dan chief strategy and technical officer.
Adapun dewan komisaris dan direksi INCO menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Luke Mahony atas kontribusi dan dedikasinya selama menjabat sebagai anggota direksi, khususnya dalam memperkuat aspek strategi dan teknis operasi INCO. Penggantinya adalah Slamet Sugiharto, yang telah disetujui RUPSLB.
Check news here!