08 September 2025
BBRI Jaga Fundamental Kuat di Semester I 2025, Pertumbuhan Kredit 6% dan CASA Naik 10,6% YoY

Press Release
Jakarta, 8 September 2025 – Di tengah ketidakpastian global akibat arah kebijakan suku bunga The Fed dan perlambatan ekonomi regional, sektor perbankan Indonesia tetap menunjukkan resiliensi. Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan 25 bps pada Agustus 2025 menjadi 5,00%, memberi ruang likuiditas lebih longgar dan mendukung pertumbuhan kredit nasional. Kondisi ini membawa angin segar bagi sektor perbankan, terutama bank berkapitalisasi besar yang berfokus pada UMKM seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BBRI”).

Pada semester I 2025, BBRI mencatat pertumbuhan kredit 6,0% YoY menjadi Rp1.416,6 triliun, didorong kontribusi segmen mikro (+1,6% YoY), konsumer (+9,4%), dan komersial (+22,1%). Total aset naik +6,5% YoY menjadi Rp2.106,4 triliun, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh +6,7% YoY mencapai Rp1.482,1 triliun, dengan CASA meningkat 10,6% YoY sehingga komposisinya mencapai 65,5%.

Meski laba bersih terkoreksi -11,2% YoY ke Rp26,5 triliun akibat tekanan margin, kualitas aset tetap terjaga. NIM berada di level 7,8% dan ROE sebesar 16,1%, didukung kontribusi lebih tinggi dari anak usaha. BBRI juga menjaga dominasi portofolio UMKM di >80% total kredit sebagai fondasi bisnis berkelanjutan.

Selain menjaga kinerja keuangan, BBRI juga mengambil peran penting dalam mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di berbagai daerah. Melalui pembiayaan dan dukungan operasional, program ini menyerap lapangan kerja baru hingga ribuan dapur (kitchen) dan berdampak positif terhadap perekonomian lokal, termasuk peningkatan volume perdagangan serta investasi swasta.

“Valuasi BBRI saat ini masih sangat murah dengan PBV di bawah 2 kali. Loan quality sudah mulai menunjukkan perbaikan positif. Kami terus menjaga UMKM di level ideal 80% dan CASA yang meningkat signifikan akan menjadi katalis penting ke depan,” jelas Group Head Investor Relations BBRI, A.A Ridha Putra Wijaya dalam sesi CTalks Sucor Sekuritas (8/9/25). 

Sementara itu, Andi Anugerah menambahkan, “Kami melihat perbaikan kualitas kredit sudah terlihat di segmen mikro. Selain itu, pendapatan baru dari Pegadaian dengan bullion bank tumbuh pesat, bahkan revenue emas meningkat 200% YoY. Dengan ruang peningkatan CASA ke 70% dan penurunan cost of funds, outlook BBRI akan semakin positif, didukung peluang tumbuh di sektor perdagangan, agribisnis, hingga consumer mortgage.”

Dalam jangka panjang, BBRI yang berfokus pada dua pilar utama: penguatan CASA hingga 70% melalui optimalisasi channel dan layanan nasabah, serta mendorong segmen consumer dan commercial sebagai secondary engine of growth. Di sisi aset, BBRI melakukan revamping pada kredit scoring dan pengelolaan portofolio untuk memperkuat fundamental. 

Check CTalks here!
Written by SPOT
BBRI
perbankan
sekuritas terbaik
sekuritas terpercaya