JAKARTA,BERITAMONETER.COM – Harga penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) dibanderol Rp635 per saham, sehingga potensi penggalangan dana masyarakat di pasar primer hanya Rp2,8 triliun atau lebih rendah dari harapan sebelumnya yang bisa mencapai maksimal Rp3,06 triliun.
Berdasarkan Prospektus IPO SUPA yang diterbitkan di Jakarta, Rabu (10/12), bank milik Emtek Group ini akan melepas saham ke publik sebanyak 4.406.612.300 saham bernilai nominal Rp100 per lembar atau setara dengan 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Setelah melewati fase penawaran awal pada 25 November-1 Desember 2025 dengan kisaran harga book building Rp525-695 per saham, akhirnya para penjamin emisi Efek dan SUPA memutuskan untuk menetapkan harga IPO senilai Rp635 per saham.
Dengan penetapan harga IPO tersebut, maka melalui aksi korporasi ini SUPA hanya bisa meraup uang masyarakat senilai Rp2,298 triliun atau jauh berada di bawah target awal yang mencapai maksimal Rp3,06 triliun.
Pada pelaksanaan IPO ini manajemen SUPA menunjuk empat penjamin pelaksana emisi Efek, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CSLA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT Sucor Sekuritas. Masa penawaran umum saham SUPA berlangsung mulai hari ini hingga 15 Desember 2025.
Penjatahan saham diagendakan pada 15 Desember 2025 dan pendistribusian saham secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 16 Desember 2025 dan pencatatan perdana saham SUPA di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan bisa berlangsung pada 17 Desember 2025.
Rencananya, sebesar 70 persen dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit.
Sementara itu, sisanya akan dimanfaatkan untuk belanja modal SUPA yang akan dilakukan secara bertahap mulai dari 2026 hingga lima tahun ke depan.