

Tetapi sedikit ada twist dari tulisan saya kali ini. Kalau kamu mengharapkan cerita hantu, sayang sekali, ini bukan cerita hantu.
Saya ingin membahas sedikit tentang pengalaman, atau lebih tepatnya fobia saya. Mungkin saja ini bisa menjadi pembelajaran untuk semua pembaca, atau, teman-teman investor sekalian.
One thing I want to confess: Saya ini takut gelap.
Jika kamu ingin bilang saya penakut, gak masalah, memang sudah dari sananya begini.
Kalau ditanya sama teman kerja, "Bro, lo udah lihat trailer film 'The Grudge' yang baru belum? atau Annabelle yang terakhir?" Sudah pasti saya geleng-geleng kepala.
"Belum. Gak suka, Bro!" kata saya.
"Loh kenapa? Itu gak serem sama sekali. Lebih serem yang versi dulu, sebelum di-remake semua. Ini mah gak ada apa-apanya. Yuk nobar bareng yang lain!"
“No, No, thanks, Bro. Hidup gue udah ngeri, gak perlu dibuat tambah seram lagi..." ujar saya sambil sedikit bercanda.
Jawaban sudah template. Otomatis hampir semua saya jawab seperti itu. Alasannya kuat, walaupun, sebenarnya hidup saya - yah - gak semengerikan itu sih. Tetapi minimal orang lain tidak memaksa saya terus.
Anyway, mungkin ketakutan saya pada yang 'gak kelihatan' itu sedikit lebay. Pernah gak sih kalian setelah nonton film horor waktu kecil, lagi keramas pakai sampo, terkadang suka memaksa buka mata satu untuk jaga-jaga jangan sampai ada 'hantu' di dalam kamar mandi? Jujur, itu terjadi sama saya. Walaupun mata sampai kemasukan sampo, tetap saja saya paksa buka mata satu.
Tidak dapat mengantisipasi apa yang terjadi di depan itu adalah mimpi buruk saya. Ironisnya, sebagai investor dan pialang saham, you are almost sure to not knowing what will happen to your investment. Ya betul, berkerja di bidang saham ini, bertolak belakang sekali dengan nature saya sebagai individu.
Jumat kemarin, saat tengah berencana menulis blog, saya pulang ke rumah orang tua dan duduk bersama dengan ibu lalu ngeteh bareng sambil ngobrol-ngobrol. Spending some quality time.
Saya lupa membahas apa awalnya, tetapi di tengah-tengah percakapan, ibu bercerita tentang suatu buku yang pernah dia edit (sedikit tambahan info, beliau ini editor buku terjemahan, jadi lumayan ceritanya banyak). Buku itu bercerita tentang pembelajaran untuk semua pebisnis. 'You have to be able to master your fear. If you can't, you won't be successful.’ Begitulah pelajaran yang beliau coba berikan.
Pernah tidak kalian mendengar seorang bernama Florence Chadwick?
Ms. Chadwick merupakan seorang wanita asal Amerika Serikat yang paling kuat dari fisik maupun mental. Ia sangat terkenal dalam sejarah. Ia ini adalah seorang perenang.
Apa yang Chadwick lakukan sampai bisa menjadi legenda? Bukan karena menang Olimpiade cabang olah raga renang seperti Michael Phelps. Chadwick ini menang medali saat ia berenang menyeberangi selat Inggris pada tahun 1950. Open Water Swim. Kata-kata itu saja sudah bikin saya merinding.
Jauh. Dingin. Gelap. Bagaimana kalau ada hiu di tengah laut? Chadwick ini melewati semua yang menjadi fobia saya, berenang melewati laut lepas, selat Inggris-Prancis, dalam waktu 13 jam dan 20 menit. Ia melawan ombak, air yang super dingin, kabut yang tebal, dan kelelahan fisik yang luar biasa untuk bisa mengalahkan rekor itu.