Detox Medsos, Mungkinkah?
09 March 2022
...
“The phone gives us a lot but it takes away from three key elements of discovery: loneliness, uncertainty and boredom. Those have always been where creative ideas come from.”

Lynda Berry

...
Baru-baru ini saya menonton satu film dokumenter ciamik di Netflix, judulnya The Social Dilemma. Mungkin saya terhitung late to the club karena baru menonton film yang sebenarnya sudah tayang sejak 2020 lalu, tapi better late than sorry kan?

Jujur, topik dokumenter ini sangat dekat dengan saya yang pekerjaan sehari-harinya adalah memantau pergerakan berbagai akun media sosial kantor alias sebagai Digital Marketing. Film itu membahas pengakuan para bekas karyawan di industri media sosial alias medsos yang sudah sampai tahap kecanduan medsos. Sudah akut.

Mereka merasa tidak bisa berkomunikasi secara lancar selama bertatap muka, misalnya ketika makan malam bersama keluarga, tidak bisa fokus membangun keluarga, tidak bisa bermain dan ngobrol bersama anak karena selalu melihat ponselnya.

Dampak buruk medsos juga dirasakan para generasi muda. Film dokumenter tersebut menggambarkan bagaimana remaja perempuan lebih mendengarkan komentar negatif dari netizen di platform media sosial dan selalu menganggap dirinya kurang. Bekas karyawan Google, Tristan Harris, di film itu mengatakan: “It's not just that it's controlling where they spend their attention, especially social media start to dig deeper and deeper down into the brain stem and take over kids’ sense of self-worth and identity”. 

Jonathan Heidt, PhD, penulis buku The Righteous Mind: Why Good People Are Divided by Politics and Religion, juga menjelaskan bahwa di tahun 2011-2013 ke atas ada peningkatan jumlah remaja Amerika yang mengalami depresi dan anxiety yang memicu tindakan bunuh diri. Kasus bunuh diri akibat jempol netizen ini sudah beberapa kali terjadi dan bahkan menimpa public figure, seperti yang terjadi di Korea Selatan.

...
Beberapa YouTuber kondang Indonesia, seperti Kevin Hendrawan dan Agung Hapsah, bahkan sampai memutuskan untuk mengambil jeda dari platform media sosial atau istilahnya detox. Kevin yang pernah bekerja sama dengan Sucor Sekuritas mengatakan alasannya tak aktif lagi di media sosial adalah “Mau hidup dengan nyata.”

...
Rumitnya, medsos sekarang telah menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan kita. Laporan Digital 2022: Global Overview Report yang dibuat oleh agensi marketing We Are Social dan platform management media sosial Hootsuit menyebutkan alasan utama orang Indonesia menggunakan media sosial adalah untuk tetap terkoneksi dengan keluarga dan teman-temannya.

...
Kondisi pandemi rupanya makin mengakselerasi pertumbuhan jumlah pengguna medsos di Indonesia karena banyaknya waktu luang membuat orang-orang tertarik mencoba platform baru.

...
Lebih jauh, media sosial juga terbukti penting untuk orang-orang seperti saya yang mengurusi brand perusahaan karena laporan tersebut juga menyinggung besarnya jumlah pengguna internet yang menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mencari tahu tentang merek dan produk tertentu.

...
Kalau sudah begitu, apakah masih mungkin bagi kita untuk “kabur” sejenak dari medsos demi detox pikiran dan mental? Bagaimana dengan pekerjaan atau update kondisi dunia maupun pertemanan dan keluarga yang biasanya dengan mudah kita dapatkan dari feed medsos?

Saya melihat di circle saya sendiri, bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk detox medsos. Ada yang cukup unfollow/mute akun yang tidak disukai, ada yang memang tidak pernah lagi cek feed medsos meskipun akunnya masih aktif, ada juga yang mengambil langkah ekstrem nan berani: hapus dan deactivate semua akun.

Para bekas karyawan perusahaan medsos di film The Social Dilemma memang menyarankan untuk mengurangi konsumsi medsos, salah satunya dengan cara mematikan semua notifikasi, disiplin diri untuk bermedsos ria selama 1 jam sehari saja, mulai bahas topik secara offline, dan buat jadwal untuk bertemu kolega, sahabat atau keluarga tiap akhir pekan. Semacam terapi pelan-pelan tapi tetap seru.

Cara lain yang menurut saya bisa coba diterapkan adalah dengan mengaktifkan fitur pengingat screen time di ponsel kita masing-masing. Apple, misalnya, sudah memiliki fitur ini yang bisa kita gunakan untuk mengontrol durasi kita berselancar di internet.

...
Memang meninggalkan hal yang lagi trendy dan hype akan terasa berat dan sedikit menakutkan. Tapi bukankah kesehatan jiwa dan mental kita juga tetap penting? Kalau tubuh dan pikiran kita sehat dan crystal clear, berbagai keputusan penting dalam hidup, termasuk saat lagi trading saham, dapat kita eksekusi dengan baik.

Jadi, apa kamu siap enggak FOMO dan detox medsos?

...
Baca artikel lainnya:

A Beautiful Mind di Tengah Konflik Ukraina

Mendadak Dikejar Zombie

Beli Rumah untuk Investasi? Think Again.

In Compound Interest We Trust

Written by Ainie Partono
List of Authors
Subscribe
Get up-to-date information by signing up for our newsletter
Contact Us
We are happy to answer any questions you may have
Address
Sahid Sudirman Center
Jalan Jend. Sudirman Kav.86, Lantai 12
Karet Tengsin, RT.10/RW.11
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10220