

Ada pepatah mengatakan bahwa waktu terbaik berinvestasi adalah sekarang. Apalagi dengan kondisi yang membuat kita sudah mampu beradaptasi seperti sekarang ini. Lalu, apa kaitannya dengan Latte Factor? Latte Factor ini adalah sebuah teori yang diciptakan oleh seorang ekonom bernama David Bach, yang menggambarkan sebuah keadaan dimana pengeluaran kecil yang kita lakukan secara berulang, ternyata bila dijumlahkan dan dimanfaatkan, potensinya bisa luar biasa. Dalam hal ini ia menggunakan perumpaan segelas Latte (kopi).
Seseorang digambarkan membeli minimal segelas Latte setiap hari, terkadang 2 gelas. Tentu kopi yang kita tahu beragam harganya, mulai dari kopi sachet yang harganya Rp5,000-an hingga kopi di coffee shop yang bisa mencapai Rp50,000-Rp70,000-an. Anggap saja 1 gelas harganya rata-rata Rp30,000. Dalam sebulan, pengeluaran untuk kopi sudah Rp900,000. Dan dalam setahun, pengeluaran untuk kopi saja sudah mencapai Rp10,800,000. Alih-alih dibelikan kopi, bagaimana jika uang tersebut diinvestasikan? Mari kita hitung bersama.
Dengan menggunakan perhitungan apabila uang ditempatkan di deposito (bentuk investasi paling konservatif) dengan bunga sebesar 4.5%, dan dengan menggunakan perhitungan compound interest, dalam waktu 10 tahun, uang yang bisa kita kumpulkan dari menghemat segelas kopi adalah sebesar Rp132,712,661 dan dalam 20 tahun, kita bisa mengumpulkan Rp338,811,366. Waw! Angka yang fantastis, bukan? Tentunya, hal ini tidak hanya berlaku untuk kopi, tapi dapat juga diaplikasikan pada pengeluaran lainnya, seperti rokok, boba drink, biaya transfer antar bank, serta hal lain yang kita anggap kecil namun ternyata berulang setiap hari.

Solusi kedua adalah dengan berpikir dengan matang apakah pengeluaran-pengeluaran ini betul-betul ada gunanya. Apakah kita betul-betul membutuhkannya atau hanya menjadikannya alasan untuk mendukung pekerjaan. Dan yang terakhir adalah “try to earn more”, yakni pemikiran bahwa apakah dengan pengeluaran tersebut, kita jadi bisa berpenghasilan lebih dari sekarang atau tidak. Apakah dengan kita membeli peralatan olahraga lengkap, matras yoga, atau set baju olahraga yang lucu, membuat kita jadi semangat olahraga di rumah atau ujung-ujungnya tidak dipakai juga.
Mungkin saat ini kita mulai berkaca pada diri kita sendiri, apa Latte Factor yang ada di hidup kita sekarang. Dan ini hal yang baik, karena kita mulai punya self-awareness tentang pengeluaran kita. Tanyakan lagi ke diri sendiri, apakah pengeluaran itu bisa ditahan, apakah kita betul-betul memerlukannya. Terakhir, jangan lupa uang yang sudah kita sisihkan, jangan disimpan saja dibawah tempat tidur saja, melainkan kita investasikan di instrumen Investasi manapun yang paling nyaman menurut kita masing-masing. Ingat, investasi mulai dari sekarang.
Baca artikel lainnya:
Tahun Baru, Resolusi Tetap Sama?
Gara-gara "Siapa tahu.."
Home Sweet Home
Pintu Darurat, Stingray dan Baggage Scanner