Baru baru ini, sebuah berita dari Internet
sempat menggetarkan dunia teknologi – Elon Musk, yang terkenal sebagai seorang
innovator di Silicon Valey, dan pendiri manufaktur mobil Tesla, mengumumkan
bahwa kita tidak perlu lagi menggunakan ponsel.
“
Smartwatches
& phones are yesterday’s technonoly. Neuralinks are the future,”
unggahnya di Twitter.
Nantinya di masa depan, saat seseorang mau
menggunakan sebuah perangkat digital – contohnya ponsel ataupun
smartwatch, kita tidak perlu memegangnya
ataupun memakai
gadget tersebut.
Elon Musk menjelaskan bahwa, “Daripada kita
memegangnya, bagaimana kalau kita tanamkan saja
gadget itu di tubuh manusia?”
Begitulah asal mula filosofi (yang mungkin
terkesan sedikit – maaf – gila, dari seorang Elon Musk) dimana Musk mendirikan
sebuah perusahaan bernama
Neuralink.
“
Gadget
tersebut nanti tidak akan kita tanamkan di dada, atau di tangan, seperti film
Superhero
Iron Man.
Neuralink akan menggabungkan fungsi
perangkat software Artificial Intelligence, komputer super yang dapat memproses
informasi sejuta kali lebih cepat daripada manusia, langsung ke bagian utama
otak manusia, yang bernama Hippocampus.”
Tentunya begitu Musk menjelaskan teori yang
menyeramkan itu, kritik dari publik yang takut – ataupun terkagum-kagum pun
langsung banjir. Bahkan, sampai ada yang takut bahwa nantinya Neuralink bisa
saja melahirkan manusia-robot, atau cyborg, atau
super-villain yang bisa sangat berbahaya, ataupun disalahgunakan oleh
kriminal (ya, seperti film Terminator).
“Bisa
saja” kata Elon Musk.
Tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan
ada manusia super jika integrasi
Neuralink
ini sukses. Manusia biasa akan dapat mampu mengakses jutaan informasi dalam
beberapa detik, karena
bandwith dari
otak manusia tidak lagi melalui analog tangan, jempol, dan mata – tetapi
langsung dari pusat otak, menyalur lewat kabel optik selembut/sekecil rambut di
belakang kepala kita, langsung ke perangkat komputer.
“Kabel yang tertanam di otak itu sebenarnya
tidak ada bedanya dengan kita memegang ponsel,” kata Elon Musk – pada Podcast
terbarunya dimana ia menjelaskan Neuralink panjang lebar.
“Kalau manusia menggunakan ponsel sebagai
perpanjangan tangannya – manusia tersebut sebenarnya sudah sebuah ‘CYBORG’.
Neuralink hanya mengubah transmisi data yang tersalur menjadi langsung ke AI
melalui kabel ke otak kita – daripada kita menyalurkannya via ponsel yang harus
melalui proses enkripsi/deskripsi/enkripsi/deskripsi terus menerus berulang
kali.”
Tentunya ini suatu berita yang menakutkan…
Kalau kamu berpikir demikian, kamu tidak sendirian. Sampai pada hari ini,
Neuralink sudah di uji coba ke hewan ternak bulan Agustus kemarin, dan hasilnya
sangat sukses: impuls jaringan otak sudah bisa terbaca melalui komputer, dan
hewan yang dijadikan uji coba masih hidup dan sehat.
Inovasi
semakin hari semakin menggila. Kok bisa?
Zaman
berubah begitu cepat.
Dahulu sebuah inovasi bahwa manusia akhirnya
bisa terbang, dibutuhkannya waktu 68 tahun untuk inovasi penerbangan tersebut,
untuk dapat dinikmati oleh paling tidak 50 juta orang.
Lalu kartu kredit, dimana kita bisa mendapat
akses pinjaman ke bank, paling tidak kita butuh 28 tahun untuk bisa menikmati
sebuah produk, tanpa harus membayarnya lunas (dan banyak yang ketagihan kartu
kredit setelahnya).
Lalu ponsel.
12 tahun lamanya sampai bisa mencapai 50 juta orang.
Dan
booming
dari Internet pun akhirnya mengubah segalanya. Semakin cepat sebuah inovasi
dapat terdistribusi ke banyak orang, seperti YouTube yang hanya membutuhkan 4
tahun untuk bisa menyiarkan video-video terbaru para netizen ke 50 juta
pengguna.
Facebook hanya butuh 3 tahun saja dari Mark
Zuckerberg, pada saat dibuat di dormitory kamarnya, dapat membuat situs sosial
untuk para pelajar Harvard – lalu untuk 50 juta pengguna di dunia.
Semakin hari semakin cepat. Sampai bahkan
sebuah situs pornografi hanya butuh dua minggu untuk dapat dinikmati 50 juta
penonton.
Kembali ke poin semula… Saat zaman berubah begitu
cepat, dan inovasi yang menggila terus terjadi, apakah semuanya itu normal?
Jika itu
pertanyaannya – mungkin saja normal.
Karena, di era zaman sekarang, dimana suku
bunga bank sentral dunia sangatlah rendah mendekati 0% (bahkan sudah negatif di
beberapa negara), semua orang pintar atau jenius bisa mendapatkan akses dana
pinjaman atau investasi dengan mudah untuk mereka berkarya.
Seperti Elon Musk, yang walaupun perusahaannya
tidak menghasilkan keuntungan, dapat terus berinovasi dengan ‘membakar dana’
pinjamannya untuk uji coba – karena masyarakat percaya, bahwa akan ada suatu ‘
breakthrough’ yang luar biasa datang
dari perusahaanya.
New
Normal hari
ini bukan saja saat dimana kita tinggal sehari-hari beraktivitas melawan
pandemi. Suatu
new normal yang
sebenarnya, saat vaksin sudah ditemukan, mungkin saja masa dimana inovasi
teknologi yang sangat cepat akan terus terjadi.
“Ponsel itu sangat
oldschool,” kata Elon Musk di akun Twitter-nya. Padahal saya baru
beli ponsel ini kemarin dari hasil tabungan – menyesal sedikit… “masa depan
teknologi itu Neuralink”.
Inovasi
yang hebat ini katanya hanya butuh 5 tahun.
Di dunia dimana suku bunga sangat rendah –
apapun bisa terjadi. Kira-kira kalau kamu ditawarkan teknologi Neuralink ini – Gratis! –
mau nggak jadi orang pertama yang coba?