"Tidak apa-apa jika sesekali impian kita diterbangkan oleh angin. Karena satu-satunya yang harus kita genggam adalah diri kita sendiri." Kinan - Layangan PutusBelakangan ini, temen-temenku - baik di lingkungan market ataupun di luar market - dihebohkan dengan serial di WeTV berjudul Layangan Putus. Serial ini menceritakan sosok Aris yang terbelah hatinya antara istri sahnya, yaitu Kinan, dengan wanita selingkuhannya bernama Lydia. Namun, pada akhirnya Aris lebih memilih Lydia.
Bahkan saking hebohnya serial ini, gara-gara Kinan unggah aplikasi
GetContact, aku pun ikut unggah aplikasi ini di
smartphone-ku hanya untuk sekedar cek
tag namaku di
GetContact ataupun mengecek nomor yang enggak dikenal. Banyak temenku melakukan hal yang sama dan konon aplikasi ini banyak menyebabkan suami istri cek-cok.
Hahaha!
Anyway, kembali lagi ke topik mengenai serial Layangan Putus.
Sebagai seorang manusia, tentu saja keputusan hidup tidak hanya dilandasi oleh logika semata, namun juga hati. Tidak mengejutkan jika pada akhirnya hati Aris harus berlabuh ke Lydia - walau tentu saja keputusan Aris mendapat banyak hujatan dari netizen.
Baca juga: Masa Depan Semakin DekatTapi apa daya, kita hanyalah manusia biasa yang terkadang tidak bisa berpikir hanya dengan akal sehat, namun juga rasa. Pikiran bisa dikontrol, namun yang namanya gejolak hati - luar biasa sulitnya. Mengontrol gejolak hati sendiri saja susahnya bukan main, apalagi hati dan perasaan orang lain.
That's why, penting buat kita untuk mempersiapkan masa depan secara independen tanpa harus bergantung dengan orang lain, termasuk orang tua kita maupun orang yang kita cintai.
Sebagai contoh Kinan. Sejak menikah, dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang dokter. Kinan betul-betul mengandalkan kehidupannya dari pendapatan suaminya, Aris. Dan tentunya ini bukan keputusan yang salah karena tentu saja hal tersebut telah menjadi keputusan bersama Aris dan Kinan sebagai seorang suami istri.
Namun, ketika ombak besar menghantam rumah tangga mereka dengan kehadiran seorang Lydia yang mengubah hati seorang Aris - Kinan pun pasti bimbang. Bagaimana kehidupan dia dan Raya nantinya jika dia harus bercerai dengan Aris?
Baca juga: Orang KetigaWalaupun saya yakin perjanjian pranikah (atau sering disebut
prenuptial agreement) belum diterapkan di pernikahan mereka. Tentu saja hal ini bisa mengganggu pikiran dan masa depan Kinan karena dia akan menjadi
single parent.Tapi, poin yang ingin aku garis bawahi bukanlah mengenai bagaimana kehidupan Kinan nantinya pasca cerai dengan Aris, namun mengenai bagaimana kita merencanakan masa depan kita, semisal "layangan putus" melanda kehidupan kita.
Poin pertama yang ingin ku sampaikan adalah independensi dalam menentukan mimpi dan arah kehidupan.
Sebagai seorang yang masih bujang, aku memiliki prinsip untuk hidup berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. Oleh karena itu, aku pun punya mimpi tersendiri dan tentunya
financial goal-ku sendiri yang orang terdekatku bahkan tidak tahu, namun selalu kutulis di catatan pribadi (seperti Kinan mencatat perilaku Aris yang janggal ketika mulai berselingkuh).
Well-well, mungkin poin ini agak kontroversi karena ada yang berpendapat bahwa kalau kita
sharing mimpi dan rencana kita ke depannya kita akan lebih termotivasi. Namun, buatku "
my biggest dream is my secret" supaya ketika
"something bad happened" tidak ada yang tahu bagaimana rencana kita untuk tetap
survived dan bisa menggapai mimpi dan
financial goal ke depannya. Tahu-tahu kita
survived gitu aja.
Dan jangan lupa, mimpi kita jangan sampai bergantung dengan siapa nanti kita hidup. Kinan yang jelas sudah hampir punya anak dua layangannya bisa putus, apalagi kita yang masih statusnya
single atau baru pacaran.
That's why, independensi dalam bermimpi dan menentukan
financial goals itu penting - walau tentu saja kita tidak boleh tutup mata dan telinga jika ada input yang
make sense dan mampu menunjang dan mengakselerasi mimpi yang telah kita set dari awal.
Poin kedua yang enggak kalah penting adalah prinsip dan keteguhan hati.
Tentu, seiring berjalannya waktu banyak godaan yang bisa membuat mimpi atau
financial goal kita bisa terhambat, misal godaan berbelanja barang mewah atau buat liburan ke luar negeri. Sebenernya sah-sah saja kalau masih dalam
budget yang ditentukan dan juga untuk mengapresiasi diri kita yang sudah bekerja keras di era
hustle culture saat ini.
Namun, banyak orang yang kebablasan - termasuk aku yang kadang kebablasan juga. Oleh karena itu, penting buat kita untuk memiliki prinsip yang kuat supaya fondasi tetap kokoh dan keuangan tetap sehat walau badai menerpa.
Poin ketiga yang buatku penting banget adalah komunitas yang positif.
Aku bersyukur berada di komunitas Sucorian maupun Sucor Cuantroopers yang terus memberikan insight-insight menarik mengenai perkembangan market dan juga saham apa yang menarik untuk dilirik, selain tentu saja saling mengingatkan mengenai 3M + 1D
(mindset, method, money management, dan discipline). Aku pun terus
share insights menarik ini di Clubhouse #SahamPagi tiap hari bursa jam 08.35 WIB.
Dengan adanya komunitas yang positif ini, pandanganku tentang investasi dan pengelolaan keuangan pribadiku juga semakin tajam. Hal ini pun membantuku untuk mengakselerasi proses untuk menggapai mimpiku.
Di komunitas Cuan Troopers, kita juga gak saling nge
judge kok (ini yang paling kusuka!). Kita bisa diskusi terbuka tanpa memberikan kritik tajam, karena tentu saja keputusan investasi dan finansial ada di tangan masing-masing.
Mudah-mudahan nanti bisa menggapai mimpi kita masing-masing, ya! Jangan sampai mimpi kita karam hanya karena layangan yang putus, namun harus persiapkan sebaik mungkin rencana untuk menggapai mimpi kita. Salah satunya adalah dengan menjadi member dari Sucor Cuan Troopers hanya dengan membuka rekening di
eform.sucorsekuritas.comSee you on top!Baca artikel lainnya:Metaverse Dalam Investasi? Mungkinkah?F.I.R.EAdakah Jalan Pintas Menuju Financial Freedom?Kembali Menikmati Kesendirian